KONDISI KLINIS |
DIAGNOSIS KLINIS |
DIAGNOSIS DEFINITIF |
Stadium klinis 1 |
||
Asimtomatik
|
Tidak ada keluhan maupun tanda |
- |
Limfadenopati generalisata persisten |
Kelenjar limfe membesar atau membengkak >1 cm pada 2 atau lebih lokasi yang tidak berdekatan (selain inguinal), sebab tidak diketahui, bertahan selama 3 bulan atau lebih |
Histologi |
Stadium klinis 2 |
||
Penurunan berat badan derajat sedang yang tidak dapat dijelaskan (<10% BB) |
Anamnesis adanya penurunan berat badan. Pada kehamilan, berat badan gagal naik |
Penurunan berat badan dari pemeriksaan fisik sebesar <10% |
Infeksi saluran napas atas berulang (episode saat ini, ditambah 1 episode atau lebih dalam 6 bulan)
|
Kumpulan gejala ISPA, seperti nyeri wajah unilateral dengan sekret nasal (sinusitis), nyeri dan radang di membran timpani (otitis media), atau tonsilofaringitis tanpa tanda infeksi virus (coryza, batuk) |
Pemeriksaan laboratorium bila ada, misal kultur cairan tubuh yang terkait |
Herpes zoster
|
Vesikel nyeri dengan distribusi dermatomal, dengan dasar eritem atau hemoragik, tidak menyeberangi garis tengah |
Diagnosis klinis |
Keilitis angularis |
Sariawan atau robekan pada sudut mulut bukan karena defisiensi vitamin atau besi, membaik dengan terapi antifungal |
Diagnosis klinis |
Sariawan berulang (2 episode atau lebih dalam 6 bulan) |
Ulserasi aptosa dengan bentuk khas halo dan pseudomembran berwarna kuning-keabuan, nyeri |
Diagnosis klinis |
Erupsi pruritik papular |
Lesi vesikular pruritik papular, seringkali dengan pigmentasi pasca inflamasi. Sering juga ditemukan pada anak yang tidak terinfeksi, kemungkinan skabies atau gigitan serangga harus disingkirkan |
Diagnosis klinis |
Dermatitis seboroik |
Kondisi kulit bersisik dan gatal, umumnya di daerah berambut (kulit kepala, aksila, punggung atas, selangkangan) |
Diagnosis klinis |
Infeksi jamur pada kuku |
Paronikia (dasar kuku membengkak, merah dan nyeri) atau onikolisis (lepasnya kuku dari dasar kuku) dari kuku (warna keputihan, terutama di bagian proksimal kuku, dengan penebalan dan pelepasan kuku dari dasar kuku). Onikomikosis proksimal berwarna putih jarang timbul tanpa disertai imunodefisiensi |
Kultur jamur dari kuku |
Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskan |
Pembesaran hati dan limpa tanpa sebab yang jelas |
Diagnosis klinis |
Eritema linea gingiva |
Garis/pita eritem yang mengikuti kontur garis gingiva yang bebas, sering dihubungkan dengan perdarahan spontan |
Diagnosis klinis |
Infeksi virus wart luas
|
Lesi wart khas, tonjolan kulit berisi seperti buliran beras ukuran kecil, teraba kasar, atau rata pada telapak kaki (plantar warts) wajah, meliputi > 5% permukaan kulit dan merusak penampilan |
Diagnosis klinis |
Moluskum kontagiosum luas
|
Lesi: benjolan kecil sewarna kulit, atau keperakan atau merah muda, berbentuk kubah, dapat disertai bentuk pusat, dapat diikuti reaksi inflamasi, meliputi 5% permukaan tubuh dan ganggu penampilan Moluskum raksasa menunjukkan imunodefiensi lanjut |
Diagnosis klinis |
Pembesaran kelenjar parotis yang tidak dapat dijelaskan
|
Pembengkakan kelenjar parotis bilateral asimtomatik yang dapat hilang timbul, tidak nyeri, dengan sebab yang tidak diketahui |
Diagnosis klinis |
Stadium klinis 3 |
||
Penurunan berat badan derajat sedang yang tidak dapat dijelaskan (<10% BB) |
Anamnesis adanya penurunan berat badan dan terlihat penipisan di wajah, pinggang dan ekstremitas disertai wasting yang kentara atau IMT <18,5. Dapat terjadi masking penurunan berat badan pada kehamilan |
Penurunan berat badan dari pemeriksaan fisik sebesar <10% |
Diare kronik selama >1 bulan yang tidak dapat dijelaskan |
Anamnesis adanya diare kronik (feses lembek atau cair ≥3 kali sehari) selama lebih dari 1 bulan |
Tidak diharuskan, namun perlu untuk konfirmasi apabila ≥3 feses tidak cair dan ≥2 analisis feses tidak ditemukan patogen |
Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (>37,5oC intermiten atau konstan, > 1 bulan) |
Dilaporkan sebagai demam atau keringat malam yang berlangsung >1 bulan, baik intermiten atau konstan, tanpa respons dengan pengobatan antibiotik atau antimalaria. Sebab lain tidak ditemukan pada prosedur diagnostik. Malaria harus disingkirkan pada daerah endemis |
Pemeriksaan fisik menunjukkan suhu >37.6 0C, dengan kultur darah negatif, Ziehl-Neelsen negatif, slide malaria negatif, Rontgen toraks normal atau tidak berubah, tidak ada fokus infeksi yang nyata |
Kandidiasis oral (di luar masa 6-8 minggu pertama kehidupan) |
Plak kekuningan atau putih yang persisten atau berulang, dapat diangkat (pseudomembran) atau bercak kemerahan di lidah, palatum atau garis mulut, umumnya nyeri atau tegang (bentuk eritematosa) |
Diagnosis klinis |
Oral hairy leukoplakia |
Lesi putih tipis kecil linear atau berkerut pada tepi lateral lidah, tidak mudah diangkat |
Diagnosis klinis |
TB Paru
|
Gejala kronik (bertahan selama 2-3 minggu): batuk, hemoptisis, sesak napas, nyeri dada, penurunan berat badan, demam, keringat malam, ditambah: Sputum BTA negatif ATAU Sputum BTA positif DAN Gambaran radiologis (termasuk infiltrat di lobus atas, kavitasi, fibrosis pulmoner, pengecilan, dan lain-lain). Tidak ada bukti gejala ekstrapulmoner |
Isolasi Mycobacterium tuberculosis pada kultur sputum atau histopatologi biopsi paru (sejalan dengan gejala yang muncul) |
Infeksi bakterial berat (seperti pneumonia, meningitis, empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi, bakteremia, radang panggul berat. |
Demam disertai gejala atau tanda spesifik yang melokalisasi infeksi dan merespons terhadap terapi antibiotik yang sesuai |
Isolasi bakteri dari spesimen klinis yang sesuai (di lokasi yang seharusnya steril) |
Stomatitis, ginggivitis, atau periodontitis ulseratif nekrotikans akut |
Nyeri hebat, ulserasi papila gingiva, gigi lepas, perdarahan spontan, bau busuk, hilangnya jaringan lunak dan/atau tulang dengan cepat |
Diagnosis klinis |
Anemia yang tidak dapat dijelaskan (<8g/dl), neutropenia (<1000/mm3) dan/atau atau trombositopenia kronik (<50,000/ mm3, >1 bulan) |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Diagnosis dengan pemeriksaan laboratorium, tidak disebabkan oleh kondisi non-HIV lain, tidak berespons dengan terapi standar hematinik, antimalaria atau antihelmintik sesuai pedoman nasional, WHO IMCI atau pedoman lainnya |
Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan
|
Penurunan berat badan: Berat di bawah - 2 SD menurut umur, bukan karena pemberian asupan makan yang kurang dan atau adanya infeksi lain, dan tidak berespons secara baik pada terapi standar |
Pemetaan pada grafik pertumbuhan, BB terletak dibawah – 2SD, berat tidak naik dengan tata laksana standar dan sebab lain tidak dapat diketahui selama proses diagnosis |
TB kelenjar |
Limfadenopati tanpa rasa nyeri, tidak akut, lokasi terbatas satu regio. Membaik dengan terapi TB standar dalam 1 bulan |
Dipastikan dengan pemeriksaan histologik pada sediaan dari aspirat dan diwarnai dengan pewarnaan atau kultur Ziehl neelsen |
Pneumonitis interstisial limfoid (PIL) simtomatik |
Tidak ada pemeriksaan presumtif |
Diagnosis dengan Ro dada: infiltrat, interstisial, retikulonodular bilateral, berlangsung > 2 bulan, tanpa ada respons pada terapi antibiotik, dan tidak ada patogen lain ditemukan. Saturasi oksigen tetap di < 90%. Mungkin terlihat bersama cor pulmonale dan fatig karena peningkatan aktivitas fisik. Histologi memastikan diagnosis |
Penyakit paru berhubungan dengan HIV, termasuk bronkiektasis |
Riwayat batuk produktif, lendir purulen (pada bronkiektasis) dengan atau tanpa disertai bentuk jari tabuh, halitosis dan krepitasi dan atau mengi pada saat auskultasi |
Pada Ro paru dapat diperlihatkan adanya kista kecil-kecil dan atau area persisten opasifikasi dan /atau destruksi luas paru dengan fibrosis, dan kehilangan volume paru |
Stadium klinis 4 |
||
HIV wasting syndrome |
Anamnesis adanya penurunan berat badan (>10% BB) dengan wasting yang jelas atau IMT <18,5, ditambah: Diare kronik yang tidak dapat dijelaskan (feses lembek atau cair ≥3 kali sehari) selama >1 bulan ATAU Demam atau keringat malam selama >1 bulan tanpa penyebab lain dan tidak merespons terhadap antibiotik atau antimalaria. Malaria harus disingkirkan pada daerah endemis |
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya penurunan berat badan (>10% BB) ditambah patogen negatif pada dua atau lebih feses ATAU Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya peningkatan suhu melebihi 37,6°C tanpa penyebab lain. Kultur darah negatif, slide malaria negatif, dan radiografi normal atau tidak berubah |
Pneumonia Pneumocystic carinii (PCP)
|
Sesak saat aktivitas atau batuk kering onset baru (dalam 3 bulan terakhir), takipneu, demam DAN Rontgen toraks menunjukkan infiltrat interstisial bilateral difus DAN Tidak ada gejala dan tanda pneumonia bakterial. Pada asukultasi terdengar krepitasi bilateral dengan atau tanpa penurunan inspirasi |
Sitologi atau gambaran mikroskopik imunofluoresens dari sputum terinduksi atau bilasan bronkoalveolar atau histopatologi jaringan paru |
Pneumonia bakterial berulang (episode saat ini ditambah satu episode atau lebih dalam 6 bulan terakhir) |
Episode saat ini ditambah satu episode atau lebih dalam 6 bulan. Gejala (misal demam, batuk, dispneu, nyeri dada) memiliki onset akut (<2 minggu) DAN Pemeriksaan fisik atau radiografi menunjukkan konsolidasi baru, berespons dengan antibiotik |
Kultur positif atau tes antigen dari organisme yang sesuai |
Infeksi herpes simpleks kronik (orolabial, genital atau anorektal) selama >1 bulan, atau viseral tanpa melihat lokasi ataupun durasi. |
Ulserasi anogenital atau orolabial progresif disertai nyeri; lesi disebabkan oleh infeksi HSV berulang dan sudah dikeluhkan >1 bulan. Ada riwayat episode sebelumnya. HSV viseral memerlukan diagnosis definitive |
Kultur positif atau DNA (PCR) HSV atau sitologi atau histologi yang sesuai |
Kandidiasis esofageal |
Onset baru, nyeri retrosternal atau sulit menelan (makanan dan cairan) bersamaan dengan kandidiasis oral |
Gambaran makroskopik pada endoskopi atau bronkoskopi, atau mikroskopik atau histopatologi |
TB ekstraparu |
Gejala sistemik (misal demam, keringat malam, malaise, penurunan berat badan). Gejala atau tanda TB ekstraparu atau diseminata tergantung dari lokasi: pleuritis, perikarditis, peritonitis, meningitis, limfadenopati mediastinal atau abdominal, osteitis. TB milier: foto toraks menunjukkan bayangan milier kecil atau mikronodul yang terdistribusi merata dan difus. Infeksi TB di KGB servikal umumnya dianggap sebagai TB ekstraparu yang lebih ringan |
Isolasi M. tuberculosis atau histopatologi yang sesuai dari lokasi infeksi terkait, disertai dengan gejala atau tanda yang sesuai (bila kultur atau hisopatologi dari spesimen pernapasan, harus ada bukti penyakit ekstraparu lainnya)
|
Sarkoma Kaposi
|
Penampakan khas di kulit atau orofaring berupa bercak datar, persisten, berwarna merah muda atau merah lebam, lesi kulit biasanya berkembang menjadi plak atau nodul |
Gambaran makroskopik pada endoskopi atau bronkoskopi atau mikroskopik melalui histopatologi
|
Infeksi sitomegalovirus (retinitis atau infeksi CMV pada organ lain kecuali liver, limpa dan KGB)
|
Retinitis CMV: dapat didiagnosis oleh klinisi berpengalaman. Lesi mata khas pada pemeriksaan funduskopi: bercak diskret keputihan pada retina berbatas tegas, menyebar sentrifugal, mengikuti pembuluh darah, dikaitkan dengan vaskulitis retina, perdarahan dan nekrosis |
Histopatologi yang sesuai atau CMV ditemukan di cairan serebrospinal melalui kultur atau DNA (PCR) |
Toksoplasmosis otak
|
Onset baru gejala neurologis fokal atau penurunan kesadaran DAN Merespons dalam 10 hari dengan terapi spesifik |
Antibodi toksoplasma positif di serum DAN (Bila tersedia) lesi massa intrakranial tunggal atau multipel pada CT atau MRI |
Ensefalopati HIV
|
Adanya disfungsi kognitif dan/atau motorik yang menyebabkan disabilitas pada aktivitas sehari-hari, progresif dalam beberapa minggu atau bulan, tanpa adanya penyakit atau kondisi lainnya selain HIV yang dapat menyebabkan manifestasi klinis tersebut |
Diagnosis eksklusi dan, bila ada, CT atau MRI
|
Kriptokokosis ekstrapulmonar (termasuk meningitis)
|
Meningitis: biasanya subakut, demam dengan sakit kepala yang bertambah berat, meningismus, bingung, perubahan perilaku, dan merespons dengan terapi kriptokokus |
Isolasi Cryptococcus neoformans dari lokasi ekstraparu atau tes antigen kriptokokus (CRAG) positif di LCS atau darah
|
Infeksi mikobakteria non-tuberkulosis diseminata |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Penemuan mikobakterium atipikal di feses, darah, cairan tubuh atau jaringan lainnya selain paru |
Progressive multi focal leukoencephalopathy (PML)
|
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Kelainan neurologis progresif (disfungsi kognitif, bicara/berjalan, visual loss, kelemahan tungkai dan palsi saraf kranial) disertai gambaran hipodens di substansi alba otak pada pencitraan, atau PCR poliomavirus (virus JC) positif di LCS |
Kriptosporidiosis kronik |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Identifikasi kista pada pemeriksaan mikroskopik feses menggunakan modifikasi Ziehl-Neelsen |
Isosporiasis kronik |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Identifikasi Isospora |
Mikosis diseminata (histoplasmosis, coccidiomycosis) |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Histopatologi, deteksi antigen atau kultur dari spesimen klinis atau kultur darah |
Septisemia berulang (termasuk Salmonella non-tifoid) |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Kultur darah |
Limfoma (sel B non-Hodgkin atau limfoma serebral) atau tumor solid terkait HIV lainnya |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Histopatologi spesimen terkait atau, untuk tumor SSP, pencitraan otak |
Karsinoma serviks invasif |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Histopatologi atau sitologi |
Leishmaniasis diseminata atipikal |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Histopatologi (penampakan amastigot) atau kultur dari spesimen terkait |
Nefropati terkait HIV (HIVAN) |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Biopsi ginjal |
Kardiomiopati terkait HIV |
Tidak ada diagnosis klinis presumtif |
Kardiomegali dan adanya gangguan fungsi ventrikel kiri pada ekokardiografi |
Malnutrisi, wasting dan stunting berat yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berespons terhadap terapi standar
|
Penurunan berat badan persisten, tidak disebabkan oleh pola makan yang buruk atau inadekuat, infeksi lain dan tidak berespons adekuat dengan terapi standar selama 2 minggu. Ditandai dengan : wasting otot yang berat, dengan atau tanpa edema di kedua kaki, dan/atau nilai BB/TB terletak – 3SD, sesuai dengan pedoman IMCI WHO |
Tercatatnya berta menurut tinggi atau berat menurut umur kurang dari – 3 SD +/- edema
|
Infeksi bakterial berat yang berulang (misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang dan sendi, meningitis, kecuali pneumonia)
|
Demam disertai gejala atau tanda spesifik infeksi lokal. Berespons terhadap antibiotik. Episode saat ini ditambah 1 atau lebih episode lain dalam 6 bulan terakhir |
Diagnosis dengan kultur spesimen klinis yang sesuai |
Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, atau paru) |
Sulit menelan, atau nyeri saat menelan (makanan padat atau cairan). Pada bayi, dicurigai bila terdapat kandidiasis oral dan anak menolak makan dan/atau kesulitan atau menangis saat makan
|
Diagnosis dengan penampilan makroskopik saat endoskopi, mikroskopik dari jaringan atau makroskopik dengan bronkoskopi atau histologi
|
No comments:
Post a Comment