Pencegahan Pasca Paparan HIV (Post Exposure Prophylaxis HIV)


Pencegahan pasca paparan HIV atau profilaksis pasca paparan HIV adalah pemberian obat antiretroviral (ARV) dalam kurun waktu <72 jam guna mengurangi kemungkinan terinfeksi HIV setelah terpapar ketika mengalami kekerasan seksual atau mengalami kecelakaan kerja (misal tertusuk jarum atau terpapar darah penderita HIV ke mukosa/kulit terbuka). Obat yang digunakan untuk pencegahan tergantung pada status HIV sumber paparan dengan mempertimbangkan prevalensi dan epidemiologi HIV di tempat tersebut.

Obat ARV untuk pencegahan tidak diberikan jika orang yang terpapar sudah positif HIV atau sumber paparannya HIV negatif. Oleh karena itu sebelum pemberian, tes HIV perlu dilakukan pada orang yang terpapar dan sumbernya (jika memungkinkan diketahui riwayat ARV sumber paparan termasuk kepatuhan minum obatnya). 

Lama pemberian ARV untuk pencegahan pasca paparan HIV adalah 28-30 hari. Pilihan obat ARV harus berdasarkan ARV lini pertama dengan mempertimbangkan resistensi ARV pada sumber. Selain HIV, sebaiknya perlu diketahui pula status hepatitis B dan C bagi yang terpapar dan sumber paparan guna pencegahan penularan kedua penyakit tersebut. 

Berikut adalah rekomendasi pilihan ARV untuk pencegahan pasca paparan HIV:

Orang yang terpapar
Obat pertama dan kedua
Obat ketiga
Remaja dan dewasa
Pilihan
TDF + 3TC/FTC
LPV/r
Alternatif
AZT + 3TC
EFV
Anak (< 10 tahun)
Pilihan
AZT + 3TC
LPV/r
Alternatif
TDF + 3TC/FTC
EFV

Keterangan: TDF (tenofovir); 3TC (lamivudin); FTC (emtricitabin); AZT (zidovudin); LPV/r (Lopinavir/ritonavir); EFV (efavirenz)

No comments: