Cara Memasang Tampon Bellocq

Perdarahan rongga hidung (epistaksis) sering kita jumpai saat praktik di IGD. Terdapat 2 tipe epistaksis, yaitu epistaksis anterior dan posterior. Epistaksis anterior merupakan perdarahan yang berasal dari pleksus Kieselbach atau arteri ethmoidalis anterior, sedangkan epistaksis posterior berasal dari arteri sphenopalatina dan atau arteri ethmoidalis posterior.

Penanganan epistaksis posterior dapat dilakukan dengan tampon anterior yang dibasahi dengan adrenalin 1:1000 dan pantocain 2%. Dapat juga dipakai kapas atau kassa yang diberi boorzalf atau BIPP (Bismuth iodine paraffin paste) selama 1-2 hari. Bila perdarahan berasal dari posterior dapat dilakukan dengan Tampon Bellocq. Berikut adalah urutan penggunaan tampon Bellocq:

  • Tampon ini terdiri dari gulungan kasa yang mempunyai dua benang di satu ujung dan satu benang di ujung lain 
  • Masukkan kateter karet dari nares anterior ke dalam sampai tampak di orofaring dan ditarik keluar melalui mulut 
  • Pada ujung kateter diikatkan salah satu dari dua benang yang ada pada satu ujung dan kateter ditarik kembali melalui hidung. Dengan cara yang sama benang yang lain dikeluarkan melalui lubang hidung yang lain. 
  • Kemudian kedua benang yang telah keluar melalui lubang hidung itu ditarik, sedang telunjuk tangan yang lain membantu mendorong tampon ke arah nasofaring, sampai tepat menutup koana 
  • Lalu kedua benang itu diikatkan pada tampon lain terletak dekat dengan sekat rongga hidung. Benang dari ujung lain dikeluarkan melalui mulut dan dilekatkan secara longgar di pipi; benang ini berguna untuk menarik keluar tampon bila akan dilepas 
  • Penderita harus dirawat dan tampon diangkat setelah 1-2 hari. Berikan antibiotik yang sesuai 
  • Bila perdarahan menetap walaupun telah dilakukan tindakan di atas, pertimbangkan operasi ligasi arteri 



Sumber:
Kedaruratan Medik: Pedoman Penatalaksanaan Praktis