Gejala non spesifik: anoreksia, nausea, muntah, ileus, kelemahan otot, aritmia
Jarang terjadi: diabetes insipidus sekunder, rhabdomyolisis, hiperglikemia, perburukan enselopati hepatikum
Penyebab:
- Peningkatan extrarenal loss: GI, biliary, skin losses, dan lain-lain
- Peningkatan renal loss: hiperaldosteronism, muntah, obat (amfoterisin, penisilin, aminoglikosida, cisplatin, levodopa, nasogastric suction, osmotic diuresis, hipomagnesemia, renal tubular acidosis
- Redistribusi: alkalosis akut, obat (insulin, Beta2 agonist, bikarbonat), katekolamin (stress), hipotermia, intoksifikasi teofilin atau barium
- Intake kurang (sangat jarang)
- EKG: ditemukan gelombang T inverted, meningkatnya gelombang U, ST depresi
- Creatinine, AGD, CK (kemungkinan rhabdomyolisis), Mg++, elektrolit
Lihat penyebabnya dahulu, per oral jika K+ ≥ 3 mmol/L, IV jika < 3 mmol/L atau simptomatik:
- KCL 20 mEq/100 cc NaCl 0.9% IV dalam 1 jam
- KCL 20 mEq/50 cc NaCl 0.9% IV dalam 1 jam dengan central venous catheter, dapat diulang 3x dalam 3 jam sesuai kebutuhan
- KCL 20-40 mEq PO tid