Step by Step Tatalaksana Ketoasidosis Diabetik

  1. Deteksi dan tatalaksana pencetus ketoasidosis*
    1. urinalisis, Ro thorax, DPL, EKG, troponin, lipase, kultur darah
    2. beta HCG pada wanita usia produktif
  2. Evaluasi status hidrasi: urine output, TD, pulsasi
  3. Cek fungsi renal, elektrolit, dan AGD
    1. creatinin bisa meningkat karena interferensi assay dengan keton bodies
    2. serum keton harus di-cek untuk konfirmasi terjadinya ketoasidosis
    3. elektrolit diperiksa tiap 1-2 jam dan kalkulasi anion gap
  4. Hidrasi
    1. IV normal saline 0.5-1 liter bolus
      • rate lebih tinggi (1 liter) pada pasien dengan hipotensi
      • rate lebih rendah (0.5 liter) pada pasien tanpa deplesi volume cairan
    2. Reevaaluasi setiap masuk 1 liternya: TD, pulsasi, urine output, PF jantung dan paru. Ulangi bolus sampai hipotensi dan oliguria teratasi
    3. Normal saline harus diganti dengan 0.45% normal saline ketika volume intravaskular meningkat
  5. Insulin
    1. IV insulin dengan rate 0.1 U/kg/jam (ahli lain menyarankan mulai dengan bolus 0.1-0.2 U/kg bolus)
    2. pasang monitor
    3. monitor glukosa darah per jam, target reduksi 75-90 mg/dL/jam dan setelah itu disesuaikan
    4. insulin dilanjutkan sampai anion gap normal**
      • penghentian insulin sebelum anion gap mencapai normal, dapat membuat terjadinya rebound ketoasidosis
  6. Pengganti Kalium
    1. hipokalemia merupakan komplikasi yang sering terjadi dalam penanganan ketoasidosis
    2. terapi pengganti kalium dilakukan bila urin output banyak dan kalium kurang dari 4-5 mEq/L
  7. Terapi Karbonat
    1. masih kontrovesial, monitor/observasi pasien untuk cegah hipokalemia
    2. tidak meningkatkan outcome pada pasien dengan pH >7.0
  8. Observasi
    1. tiap jam periksa: status hidrasi (TD, pulsasi, urine output, PF jantung dan paru), periksa gula darah dan elektrolit
    2. observasi dan evaluasi pasien yang hati-hati dan sering merupakan kunci sukses penanganan ketoasidosis diabetik
* Pencetus ketoasidosis: onset baru diabetes tipe 1, komplians insulin buruk, infeksi (ISK dan pneumonia), MCI, penyakit serebrovaskular, pankreatitis akut, emboli paru, perdarahan GI tract, stress emosional berat, obat (steroid)
** Anion Gap = Na – (HCO3 + Cl), cut off normal 14-16

Sumber: Stern SD, Cifu AS, Altkorn D. Symptom to diagnosis, an evidence-based guide. Lange.