Definisi
AIDS merupakan penyakit defisiensi kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi virus HIV, famili Retroviridae. AIDS dapat menular dengan transmisi virus HIV saat aktivitas seksual, IVDU, dan infeksi ibu ke anak (mother-to-child-transmission/MTCT).
Etiologi
Terdapat 2 tipe virus yaitu HIV-1 dan HIV-2 yang keduanya menyebabkan gejala yang hampir sama namun berbeda dalam transmisi dan progresivitasnya. HIV-1 memiliki beberapa grup, yaitu M,N,O,P dan HIV-2 memiliki grup A sampai G. Pandemi AIDS di dunia terutama disebabkan oleh HIV-1 grup M, sedangkan grup lainnya terdapat di beberapa negara, menimbulkan epidemi lokal.
Kriteria Diagnosis
Tes ELISA 3x dengan reagen yang berbeda diperlukan untuk memastikan diagnosis.
Manifestasi Klinis
Terdapat 4 stadium klinis HIV menurut klasifikasi WHO:
Stadium 1
- asimptomatik
- limfadenopati generalisata
Stadium 2
Laboratoris
- BB turun <10 li="li">
- manifestasi mukokutan seperti dermatitis seboroik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral rekurens, cheilitis angularis)
- infeksi saluran napas rekurens
- herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
- BB turun >10%
- diare berulang yang tidak diketahui penyebabnya >1 bulan
- demam berkepanjangan >1 bulan
- kandidiasis oral
- oral hairy leukoplakia
- tuberkulosis paru
- infeksi bakteri berat, seperti penumonia
- HIV wasting syndrome
- pneumonia penumocystis carinii
- toksoplasma encephalitis
- Cryptosporodiasis dengan diare >1 bulan
- Cytomegalovirus pada organ selain hepar, limpa, atau KGB
- infeksi herpes simpleks >1 bulan
- Leukoenselopati multifokal progresif
- mikosis diseminata
- kandidiasis esofagus, trakea, dan bronkus
- mikobakteriosis atipikal, diseminata atau paru
- septikemia salmonela non-tifosa
- tuberkulosis ekstraparu
- limfoma
- kaposi sarcoma
- enselopati HIV
Diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang dibawah ini untuk keperluan diagnosis dan tatalaksana AIDS beserta infeksi oportunistik lainnya:
- anti-HIV ELISA
- anti-HIV Western Blot
- Antigen p-24
- CD4
- Viral Load
Terapi
Tatalaksana AIDS secara holistik memerlukan peran dokter dari berbagai divisi terkait, konselor, dan keluarga pasien:
- konseling
- tatalaksana suportif
- tatalaksana dan pencegahan infeksi oportunistik
- tatalaksana ARV beserta penanganan efek sampingnya
- vaksinasi penderita HIV AIDS
- post-exposure prophylaxis
- tatalaksana infeksi HIV AIDS pada kehamilan
- tatalaksana ko-infeksi HIV AIDS dengan hepatitis C dan hepatitis B
Sumber Pustaka:
- Barlett JG, Gallant JE. Medical management of HIV infection. Maryland: John Hopkins University School of Medicine, 2004.
- Goldman L, Ausiello D, editors. Cecil textbook of medicine, 22nd Ed. Philadelphia: Saunders, 2004.
- WHO. Scalling up antiretroviral therapy in resource-limited settings: treatment guidelines for public health approach, 2003.