Overview
Nyeri kepala (headache) merupakan salah satu gejala yang paling sering pasien keluhan saat mencari bantuan dokter. Nyeri kepala berbeda dengan pusing (dizzyness) atau perasaan berputar, masyarakat Indonesia seringkali menganggapnya sama. Nyeri kepala dapat dibedakan menjadi primer dan sekunder.
Walaupun sering ditemui, kita sebagai dokter tidak boleh menyepelekan gejala ini. Langkah pertama menangani nyeri kepala adalah membedakan apakah penyebab nyeri kepala ini adalah sesuatu yg serius atau ringan. Berikut adalah clue bahwa nyeri kepala yg dikeluhkan adalah sesuatu yg serius:
Pemeriksaan imaging (CT Scan atau MRI) atau pungsi lumbar (LP) diperlukan bila terdapat kelainan dalam pemeriksaan neurologis atau curiga disebabkan penyakit serius.
Berikut adalah diferensial diagnosis nyeri kepala beserta karakteristiknya:
Sumber:
Download versi PDF
Nyeri kepala (headache) merupakan salah satu gejala yang paling sering pasien keluhan saat mencari bantuan dokter. Nyeri kepala berbeda dengan pusing (dizzyness) atau perasaan berputar, masyarakat Indonesia seringkali menganggapnya sama. Nyeri kepala dapat dibedakan menjadi primer dan sekunder.
Primer |
Sekunder
| ||
Tipe |
% kasus
|
Tipe
|
% kasus
|
Migrain |
16
|
Infeksi sistemik
|
63
|
Tension-type |
69
|
Head injury
|
4
|
Cluster |
0.1
|
Penyakit vaskular
|
1
|
Idiopatic Stabbing |
2
|
Perdarahan subarachnoid
|
<1
|
Exertional |
1
|
Brain tumor
|
0.1
|
After J Olesen et al: The Headaches. Philladelphia, Lippincott, Williams & Wilkins, 2005. |
Walaupun sering ditemui, kita sebagai dokter tidak boleh menyepelekan gejala ini. Langkah pertama menangani nyeri kepala adalah membedakan apakah penyebab nyeri kepala ini adalah sesuatu yg serius atau ringan. Berikut adalah clue bahwa nyeri kepala yg dikeluhkan adalah sesuatu yg serius:
- Nyeri kepala tersakit yang pernah dirasakan seumur hidup
- Nyeri kepala terberat pertama kali
- Memburuk dalam beberapa hari atau minggu
- Terdapat kelainan dalam pemeriksaan neurologis
- Disertai demam atau tanda/gejala sistemik
- Muntah yang didahului nyeri kepala
- Nyeri muncul saat duduk, berdiri, atau batuk
- Nyeri mengganggu tidur dan muncul segera setelah bangun tidur
- Terdapat penyakit sistemik sebelumnya
- Onset gejala setelah usia 55 tahun
- Nyeri terkait daerah tertentu area kepala (misal daerah arteri temporalis)
Pemeriksaan imaging (CT Scan atau MRI) atau pungsi lumbar (LP) diperlukan bila terdapat kelainan dalam pemeriksaan neurologis atau curiga disebabkan penyakit serius.
Berikut adalah diferensial diagnosis nyeri kepala beserta karakteristiknya:
Nyeri Kepala
| |
Diagnosis |
Karakteristik
|
Migrain | Nyeri pulsatil, durasi seharian (4-72 jam), lokasi unilateral, mual, muntah, intensitas nyeri mengganggu aktivitas |
Tension-typed headache | Umum, durasi 30 menit-7 hari, bilateral, non-pulsating, nyeri ringan sampai sedang, tanpa aktivitas provokasi, tanpa mual dan muntah |
Cluster headache | Tidak umum, onset akut, durasi menit sampai beberapa jam, terulang beberapa minggu dan menghilang sampai tahunan, unilateral tearing & nasal congestion, nyeri parah-unilateral-periorbital, sering pada laki-laki |
Sinusitis frontal | Makin parah saat berbaring, hidung mampet, nyeri tekan sinus |
Cervical spondilosis | Makin parah dengan pergerakan leher, persebaran nyeri di area belakang kepala, nyeri neuralgis terkadang menyebar ke frontal, biasanya pada pasien usia tua |
Occipital neuralgia | Lokasi oksipital, nyeri di basis kranii, dapat menjalar ke daerah frontal, biasanya dialami pasien usia tua |
Postconcussion syndrome | Riwayat nyeri kepala belum lama, vertigo, kepala terasa ringan, sulit konsentrasi dan mengingat, cepat lelah, iritable, cemas |
Trigeminal neuralgia | Nyeri tajam, menusuk di area nervus trigeminal |
TMJ dysfunction | Nyeri berhubungan dengan area temporal dan pergerakan TMJ saat mengunyah |
Medication-induced | Nyeri kepala kronik, mirip dengan migrain, bisa terjadi hampir tiap hari, sering berhubungan dengan terapi hormon dan obat kontrasepsi |
Perdarahan subarahnoid | Nyeri sangat sakit dengan onset akut |
Hematoma subdural | Riwayat trauma dalam waktu dekat sebelumnya, onset bisa subakut, terdapat penurunan kesadaran atau kelainan neurologis |
Meningitis | Demam, terdapat tanda rangsang meningeal |
Encephalitis | Terdapat kelainan neurologis dan penurunan kesadaran |
Neoplasma | Nyeri memburuk saat bangun tidur, progresif, makin nyeri saat batuk, mengejan, atau berganti posisi |
Benign intracranial hypertension | Onset mendadak, mual, muntah, pusing, penglihatan blur, papil edema, makin nyeri saat batuk, mengejan, atau berganti posisi |
Temporal arteritis | Usia lebih dari 50 thn, berhubungan dengan nyeri area temporal atau scalp, , klaudikasio rahang |
Acute severe hypertension | Tekanan darah meningkat (sistolik >= 210 atau diastolik >= 120), bingung, iritable |
CO poisoning | Berhubungan dengan sulit bernapas |
Glaukoma akut | Penglihatan blur, mual, muntah, melihat halo di sekitar cahaya, merupakan emergensi optalmologi |
Diseksio karotis | Penyebab stroke, dapat spontan atau karena gerakan leher mendadak, unilateral atau nyeri sebelah wajah, merupakan emergensi optalmologi |
Sumber:
- Harrison's manual of Medicine
- Annals of Internal Medicine
Download versi PDF
No comments:
Post a Comment