Interpretasi EKG dapat mudah dilakukan secara sistematis dengan menyebutkan komponen-komponen sebagai berikut:
- Ritme
- Laju
- Morfologi gelombang P
- Interval PR
- Kompleks QRS
- Segmen ST
- Gelombang T
- Interval Qt
- Kelainan yang ada: misal infark, LVH, RVH, RBBB, LBBB, dll.
Ritme: liat Lead II panjang
- reguler dan ireguler, lihat interval P-P atau R-R, bila sama berarti reguler. Gunakan kertas kosong untuk menandai interval P-P atau R-R.
Ada 3 metode
- 300 dibagi jumlah kotak besar R-R
- 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R-R
- Hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik (1 detik ada 5 kotak besar), kemudian dikalikan 10 (metode ini untuk sinus aritmia saja)
Morfologi Gelombang P: liat Lead II panjang, gelombang P selalu positif (menghadap atas)
- normal /\
- berlekuk /\/\ = dilatasi atrium kiri
- runcing tinggi /\ = dilatasi atrium kanan
- inversi \/ = dilatasi atrium kiri
Interval PR: liat Lead II
- normal: 0,12-0,20 detik (3-5 kotak kecil) dan konstan
- Axis: liat Lead I dan lead aVF, tentukan resultan "arah gaya"-nya, normal bila -300 sampai +1100 namun bila sudah Lead I dan aVF positif sudah pasti normo axis
- Durasi: liat Lead II
- kurang dari 0,10 detik (kecuali bila ada gangguan konduksi intraventrikel)
Interval QT: jika ada maka liat aja dari bacaan analisis EKG, normalnya 0.3-0.44 detik
KELAINAN PADA EKG
Infark: liat segment ST, gelombang Q, dan gelombang T
Segmen ST: liat lead yang berdekatan
- Elevasi bermakna bila:
- elevasi ≥ 1 kotak kecil pada sadapan ekstremitas
- elevasi ≥ 2 kotak kecil pada sadapan prekordial di dua atau lebih sadapan yang menghadap daerah anatomi jantung yang sama
- Lokasi Infark
Anterior | V3, V4 |
Anteroseptal | V1, V2, V3, V4 |
Anterior ekstensif | I, aVL, V2-V6 |
Anterolateral | I, aVL, V3, V4, V5, V6 |
Inferior | II, III, aVF |
Lateral | I, aVL, V5, V6 |
Septum | V1, V2 |
Posterior | V7, V8, V9 |
Ventrikel Kanan | V3R, V4R |
Gelombang Q patologis: menunjukkan adanya infark lama
- gelombang Q berdurasi > 0.04 detik
- dalamnya minimal 1/3 tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama
Gelombang T: normalnya < 5 mm pada lead ekstremitas atau < 10 mm pada lead prekordial. Curigai adanya infark akut bila ada tall-T (infark fase hiperakut) atau T inverted (infark fase akut lanjutan).
Pembesaran Atrium:
- Pembesaran Atrium Kiri:
- durasi P > 11 detik
- gelombang P berlekuk/notched di lead I, II, aVL, disebut P mitral
- gelombang P bifasik di lead V1 dengan inversi lebih dominan
- Pembesaran Atrium Kanan:
- gelombang P tinggi > 2.5 mm di lead II, III, aVF, disebut P pulmonal
- gelombang P bifasik di lead V1 dan dominan defleksi positif
Hipertrofi Ventrikel
- Hipertrofi Ventrikel Kiri
- tinggi gelombang R di aVL ≥ 11 mm, atau
- tinggi gelombang R di V5 atau V6 > 27 mm, atau
- dalamnya gelombang S di V1 + tinggi gelombang R di V5 atau V6 > 35 mm
- Hipertrofi Ventrikel Kanan
- deviasi aksis ke kanan
- gelombang R tinggi disertai depresi segment ST dan T terbalik di lead II, III, aVF, atau
- gelombang R tinggi di lead V1, rasio R/S > 1 atau durasi R > 0.03 detik
Blok Berkas Cabang
- Right Bundle Branch Block (RBBB)
- pola rSR' di lead aVR dan V1 = kuping kelinci
- gelombang S lebar (durasi ≥ 0.04 detik) dan tumpul (slurred) di lead I, aVL, V5, dan V6
- durasi kompleks QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10-0.12 detik (blok tidak komplit
- Left Bundle Branch Block (LBBB)
- kompleks QRS lebar dan bertakik (berbentuk huruf M) di lead I, aVL, V5, dan V6
- tidak dijumpai gelombang Q di lead I, V5, dan V6
- kadang disertai depresi segment ST dan gelombang T inversi di sadapan I, aVL, V5, dan V6
- durasi kompleks QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10-0.12 detik (blok tidak komplit
Sindrom Long/Short QT:
- Long QT:
interval Qtc (corrected QT) > 0.44 dianggap abnormal - Short QT: interval Qtc (corrected QT) ≤ 0.30 dianggap abnormal
Ventricular Extra Systole (VES) atau Premature Ventricular Complex (PVC)
- Uniformis atau multiformis
- R on T: gelombang R dari PVC jatuh pada gelombang T denyutan sebelumnya
- Berpasangan (couplet)
- Bigeminal: 1 PVC di antara 2 kompleks QRS
- Trigeminal: 1 PVC di antara 3 kompleks QRS
- Quadrigeminal: 1 PVC di antara 4 kompleks QRS
Blok AV (kuncinya lihat interval PR)
- Derajat 1: interval PR >0.20 detik namun konstan/tetap
- Derajat 2:
- Tipe 1: interval PR semakin lama makin panjang sampai suatu saat ada P yang tidak diikuti QRS. Pada tipe ini blok terjadi di nodus AV
- Tipe 2: interval PR konstan namun tidak diikuti QRS. Pada tipe ini blok terjadi pada berkas cabang
- Derajat 3: interval P-P konstan namun QRS jalan sendiri. Pada tipe ini tidak ada hantaran sama sekali dari atrium ke ventrikel
Pacu jantung: adanya spike. Bila ada 1 berarti terpasang di salah satu chamber [atrium kanan (akan terlihat spike diikuti gelombang P) atau ventrikel kanan (spike diikuti QRS)]. Bisa terdapat 2 spike bila terpasang di 2 chamber dan berjalan secara simultan menyerupai fisiologis jantung normal.
Efek Obat Digitalis: adanya depresi segmen ST asimetris berbentuk sekop, pemendekan interval QT, pemanjangan PR, gelombang T datar atau inverted
Hiperkalemia: gelombang T tinggi, kalau kalium >8 bisa asistol
Hipokalemia: depresi segmen ST, pemanjangan interval QT, flat-T, serta muncul gelombang U
Hipokalsemia: pemanjangan interval QT, segmen ST mendatar dan bertambah lebar
Hiperkalsemia: pemendekan interval QT dan segmen ST memendek
Perikarditis: sinus takikardia dengan elevasi segmen ST difus hampir di semua sadapan, dan ada depresi segmen PR di lead II
Emboli paru akut: adanya hipertrofi ventrikel kanan, adanya pola S1Q3T3 (S lebar di lead I, adanya gelombang Q dan T inverted di lead III. Sinus takikardia, mungkin ada RAD, RBBB.
Kelainan SSP: kelainan berupa stroke non-hemoragik atau perdarahan subarachnoid, yakni terdapat sinus bradikardia, inversi gelombang T difus yang dalam dan lebar, gelombang U menonjol
PPOK: dilatasi atrium kanan dan hipertrofi ventrikel kanan, deviasi aksis ke kanan, kompleks dengan amplitudo rendah
No comments:
Post a Comment