Tanya Jawab Seputar Muntah Darah, BAB Hitam, dan Endoskopi


Apakah yang dimaksud dengan ‘Muntah darah’ ?
  • Muntah darah atau istilah medisnya hematemesis adalah gejala keluarnya darah dari mulut akibat luka pada saluran pencernaan bagian atas
  • Luka tersebut bisa terdapat baik di kerongkongan (misal adanya tumor), lambung (misal ada luka lambung atau pecah pembuluh darah lambung), maupun paru (biasanya kalau dari paru maka pasien akan batuk darah)
  • Darah yang keluar biasanya berwarna merah segar (jika darah keluar dalam jumlah besar) atau berwarna hitam (jika keluar sedikit-sedikit dan menumpuk di lambung terlebih dahulu)

Apa yang dimaksud dengan ‘BAB hitam’?
  • BAB hitam atau istilah medisnya melena adalah gejala keluarnya darah dari anus, berwarna hitam pekat seperti kopi atau aspal dan berbau anyir akibat luka pada saluran pencernaan bagian bawah
  • Luka bisa terdapat disepanjang jalur antara lambung sampai ke usus
  • Darah yang keluar berwarna hitam pekat karena terolah oleh enzim pencernaan, namun bisa saja berwarna merah terang karena letak luka dekat dengan lubang anus (misal pada penyakit wasir atau hemoroid)

BAB saya juga hitam, apakah pasti berdarah?
  • Belum tentu, karena pada melena warna hitamnya khas, benar-benar pekat dan cenderung lengket serta berbau anyir
  • Khas lainnya yakni bila disiramkan terkadang baru kelihatan berkas-berkas kemerahan yang merupakan darah yang sudah menggumpal
  • Seringkali pasien merasa BAB hitam padahal karena makanan/multivitamin yang mengandung zat besi. Dokter akan memastikan apakah bab hitam tersebut darah atau bukan dengan melakukan pemeriksaan colok dubur



Apa penyebab tersering muntah darah dan bab hitam?
  • Paling banyak adalah penyakit liver yang sudah menahun (kronis). Biasanya disebabkan oleh hepatitis B, hepatitis C, kanker hati, atau perlemakan hati dengan taraf kerusakan yang lanjut (sirosis)
  • Penyebab terbanyak berikutnya adalah luka lambung akibat penyakit GERD (gastroesofageal reflux disease), infeksi kuman Helicobacter, atau akibat penggunaan obat antinyeri yang tidak sesuai petunjuk dokter
  • Penyebab yang lebih jarang adalah tumor/keganasan kerongkongan atau lambung

Bila terjadi muntah darah atau BAB hitam maka apa yang perlu dilakukan?
  • Karena angka kematian cukup tinggi, yakni 5–10%, maka bila terjadi segeralah ke IGD
  • Minta keluarga mengantar, karena muntah darah bisa terjadi berulang saat perjalanan atau saat di perawatan. Bawa semua obat rutin yang diminum (bila ada)
  • Akan dilakukan pemasangan infus cairan disertai obat, pemberian oksigen, pemasangan pipa lambung untuk memonitor darah yang keluar, sampai transfusi darah bila diperlukan
  • Nah idealnya dalam 24 jam ke depan perlu dilakukan endoskopi atau teropong lambung untuk melihat kondisi saluran penceraan, mengetahui lokasi perdarahan dan menyumbat sumber perdarahan
  • Dokter akan memutuskan, apakah perlu rawat inap atau monitor dari rawat jalan

Apakah dapat pulih kembali?
  • Tergantung dari penyebabnya
  • Bila penyebab adalah penyakit kronis seperti hepatitis, perlemakan hati, atau kanker maka akan sulit dipastikan. Yang bisa dilakukan adalah terapi dengan endoskopi untuk mencegah dan menurunkan risiko perdarahan secara signifikan
  • Bila penyebabnya adalah penyakit GERD atau infeksi atau karena obat-obatan, dengan berobat sesuai anjuran dokter dan menghindari faktor pemicu maka perdarahan berulang sangat kecil kemungkinan muncul kembali

Apakah itu endoskopi atau teropong saluran cerna?
  • Endoskopi atau teropong saluran cerna adalah teknik pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan alat khusus berupa selang fleksibel yang mengikuti bentuk saluran pencernaan, yang dimasukkan melalui mulut atau anus
  • Bila perdarahan diduga dari saluran pencernaan atas, maka teropong masuk dari mulut, istilahnya ‘esophagogastroduodenoscopy’ atau singkatnya adalah EGD
  • Bila perdarahan diduga dari saluran pencernaan bawah, maka teropong dimasukkan dari anus, istilahnya ‘kolonoskopi’
  • Kedua teknik tersebut dilakukan dengan alat yang memiliki ujung (scope) berbeda. Dengan alat ini bisa diamati pada bagian mana perdarahan berasal, bisa dilakukan pengambilan jaringan, pengikatan pembuluh darah yang membesar, atau pembekuan perdarahan

Apakah ada risiko dilakukan endoskopi?
  • Pada prinsipnya setiap tindakan medis ada risikonya
  • Ujung alat (scope) bisa menimbulkan rasa mual dan tak nyaman saat masuk ke mulut sampai kerongkongan
  • Saat tindakan berlangsung dapat berisiko terjadi iritasi/goresan di saluran cerna, dan kemungkinan lain sampai gangguan detak jantung/aritmia
  • Pasca tindakan terkadang pasien mengeluhkan rasa tak nyaman di tenggorokan
  • Namun risiko-risiko tersebut sangat jarang terjadi apalagi bila dilakukan oleh dokter operator alat yang mahir dan dilakukan persiapan yang baik sebelum tindakan
  • Persiapan sebelum tindakan biasanya adalah pemeriksaan fisik secara umum, penilaian risiko tindakan, cek darah, dan puasa 6 jam sebelum tindakan

Apakah ada alternatif selain obat dan teropong/endoskopi? Bagaimana mengenai obat alternatif/herbal?
  • Tidak ada obat herbal atau terapi alternatif yang terbukti baik
  • Sebagian besar obat herbal justru berbahaya jika dikonsumsi, misal bila penyebab perdarahan adalah penyakit liver, maka obat herbal dapat memperberat kerja hati untuk mendetoksifikasi efek sampingnya. Bila penyebab perdarahan adalah penyakit lambung maka obat herbal yang biasanya mengandung steroid dapat memperburuk luka yang terjadi
  • Sebaiknya selalu konsultasi ke dokter sebelum menggunakan obat-obatan

Bila ingin menanyakan lebih lanjut silakan berikan pertanyaan di kolom komentar, atau direct message Twitter ke @dr_wulunggono

No comments: