Pertanyaan Seputar Cuci Darah (Hemodialisa)


Apa itu cuci darah atau hemodialisa?
  • Prosedur medis untuk membuang cairan berlebih, zat sisa metabolisme yang berbahaya, atau gangguan elektrolit yang berbahaya
  • Prosedur ini menggunakan mesin khusus dan dialyzer. Dialyzer ini berfungsi sebagai ginjal buatan yang menyaring darah

Kapan harus melakukan cuci darah?
  • Cuci darah perlu dilakukan saat ginjal tidak mampu berfungsi lagi, sehingga tubuh tidak mampu membuang zat berbahaya hasil metabolisme, misal pada kondisi gagal ginjal kronis atau keracunan alkohol
  • Tubuh dalam kondisi tidak mampu membuang cairan berlebih, misal anuria (urin tidak keluar) pada gagal ginjal, atau pada kanker serviks yang menyumbat jalur berkemih

Apa yang terjadi jika tidak melakukan cuci darah?
  • Zat berbahaya sisa metabolisme akan berputar-putar dalam sirkulasi darah anda, dan menumpuk di organ lain sehingga bisa menimbulkan kerusakan organ lebih lanjut, misal gangguan kesadaran, mual muntah, lemas, gatal, dll.
  • Cairan menumpuk dalam sirkulasi dan efeknya bisa membuat sesak napas karena paru-paru terendam cairan

Apakah gagal ginjal bisa diperbaiki?
  • Bila dalam kondisi akut, di mana ginjal belum rusak sepenuhnya, maka kemungkinan membaik masih ada
  • Bila dalam kondisi kronik, yang bisa dilakukan adalah pencegahan kerusakan lebih lanjut menjadi gagal ginjal stadium akhir
  • Bila dalam kondisi stadium akhir (stadium V atau end-stage) maka perlu terapi pengganti ginjal, yakni cuci darah atau transplantasi ginjal

Apakah cuci darah perlu dilakukan segera?
  • Ya, jika dalam kondisi gawat darurat misal pasien sudah dalam kondisi asam berlebih (asidosis), gangguan elektrolit yang tidak bisa diatasi dengan terapi obat, uremikum (penumpukan zat ureum di otak) sehingga pasien tidak sadar, keracunan yang tidak bisa diatasi dengan obat, dan kelebihan cairan (overload)
  • Bisa ditunda dalam kondisi kronis misal masih stadium 4 yang menuju stadium V, sumbatan jalur berkemih masih bisa dibuka dalam waktu cepat, atau sudah stadium V namun masih bisa berkemih dan pasien belum mau untuk di cuci darah

Apa risiko melakukan cuci darah?
  • Karena perlu pasang alat khusus di leher atau lipat paha, yakni untuk akses dari pembuluh darah ke mesin hemodialisa, maka risiko yang dihadapi adalah risiko pemasangan alat berupa: nyeri saat pemasangan, infeksi pada tempat alat akses tersebut, sampai kemungkinan perdarahan
  • Risiko saat cuci darah berlangsung: gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan detak jantung/aritmia, sampai yang terberat adalah kematian. Oleh karena itu cuci darah perlu pemantauan khusus oleh tenaga kesehatan khusus.

Apakah cuci darah itu permanen dan akan ketergantungan seumur hidup?
  • Ada 2 kemungkinan
  • Bila penyebab bisa diatasi segera dan fungsi ginjal mengalami perbaikan, maka cuci darah hanya sementara
  • Bila penyebab tidak dapat diatasi, misal sudah gagal ginjal stadium V atau sudah end-stage, maka cuci darah akan diperlukan selamanya

Sesering apa harus melakukan cuci darah?
  • Karena ginjal normal bekerja setiap saat, maka idealnya cuci darah dilakukan setiap hari
  • Namun umumnya di Indonesia yang rutin adalah 2x seminggu, misal senin-kamis, selasa-jumat, atau rabu-sabtu
  • Pada pasien tertentu memerlukan 3–4x seminggu
  • Tiap sesi berlangsung 4–5 jam, namun bisa berbeda tergantung kondisi tiap pasien saat itu

Apakah ada alternatif selain cuci darah?
Apakah obat herbal/pengobatan alternatif/tradisional bisa menggantikan cuci darah?
  • TIDAK BISA. Obat herbal/alternatif/tradisional apapun sampai saat ini tidak bisa menggantikan cuci darah
  • Kalaupun ada herbalist/’orang pintar’ yang menyatakan ‘bisa’, kemungkinan diagnosis penyakit pasien bukanlah gagal ginjal stadium V/end-stage, atau memang sebenarnya tidak memerlukan cuci darah karena masih bisa mengalami perbaikan

Berapa biaya dan di mana bisa melakukan cuci darah?
  • Bila menggunakan jaminan JKN/BPJS, semua ditanggung dan tidak dibedakan kelasnya.
  • Bila jaminan pribadi/umum, besarnya biaya relatif berbeda tiap RS
  • Cuci darah bisa dilakukan di RS atau Klinik yang memiliki unit cuci darah/hemodialisa

Bila ingin menanyakan lebih lanjut silakan berikan pertanyaan di kolom komentar, atau direct message Twitter ke @dr_wulunggono

No comments: