Back Pain

(untuk kalangan medis)

Overview
Back pain merupakan penyakit sekaligus keluhan yang sering ditemui di praktik klinik. Seringnya self-limiting, namun perlu diwaspadai bila disebabkan oleh keganasan, infeksi, atau inflamasi. Berikut adalah “red flag” simptom yang perlu dipikirkan. Jika ada maka rujuk ke bagian terkait.

  • Usia < 20 atau > 55 tahun
  • onset akut pada lansia
  • nyeri konstan atau progresif
  • nyeri nokturnal
  • nyeri bertambah dengan berbaring lurus
  • demam, keringat malam berlebihan, berat badan berkurang
  • riwayat keganasan
  • alternating pain
  • massa di abdomen
  • nyeri dada belakang
  • kaku pagi hari
  • nyeri di kaki bilateral
  • gangguan neurologis
  • gangguan sfingter
  • infeksi berulang
  • dalam kondisi imunosupresi
  • klaudikasio

Fokus Pemeriksaan 

  1. Prinsipnya tetap look-feel-move dan do no harm ke pasien.
  2. Pemeriksaan lumbar perlu dilakukan. Fleksi, ekstensi, baik depan belakang atau lateral.
  3. Periksa pula lokasi nyeri. Tekan bagian yang nyeri, lakukan stretching, namun jangan memperberat nyeri pasien.
  4. Uji persarafan semacam lasegue dan kernig sign, periksa pula berbagai tes refleks

Penyebab
Dari usia dapat diperkirakan apa yang menyebabkan back pain:

  • Usia 15-30 tahun : prolaps diskus, trauma, fraktur, spondilitis
  • Usia 30-50 tahun : degeneratif spinal disease, prolaps diskus, malignansi (paru, payudara, prostat, tiroid, atau ginjal)
  • Usia >50 tahun : degeneratif, osteoporosis vertebral collapse, Paget's maliganansi, myeloma, stenosis spinal
  • Rare : cauda equina tumor, infeksi (TB dll)

Pemeriksaan Penunjang
Biasanya tak memerlukan penunjang kecuali terdapat “red flag”. Namun bila ada, maka pemeriksaan dilakukan sesuai indikasi dan penyebab yang dipikirkan. X-ray dipakai terutama untuk menggambarkan kondisi tulang sedangkan MRI untuk kondisi jaringan lunak tulang belakang.

Tatalaksana
Jika dicurigai atau memang terdapat kelainan patologi yang serius maka rujuk ke spesialis terkait. Jika tidak maka berikan edukasi, kebanyakan back pain itu self-limiting. Pikirkan pula back pain dapat disebabkan faktor psikososial yang juga merupakan predisposisi chronic pain and disability.

Berikan pasien analgetik (paracetamol ± NSAIDs ± codein). Pasien juga dianjurkan untuk aktivitas biasa, tidak bed rest, dan hindari pencetus rasa nyeri. Bila memungkinkan lakukan fisioterapi. Tindakan operasi dapat dilakukan bila tatalaksana lain tak dapat mengatasi. Belum ada bukti antidepresan mengatasi back pain.

No comments: