Miliaria


Miliaria. Sumber gambar: dermis.net
Definisi

Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan vesikel miliar, tersebar di tempat predileksi, dan dapat mengenai bayi, anak, maupun dewasa.

Klasifikasi

Berdasarkan gambaran klinis dan histopatologinya, miliaria dibagi menjadi:
  • Miliaria kristalina 
  • Miliaria rubra (pricky heat) 
  • Miliaria pustulosa 
  • Miliaria profunda 

Kriteria Diagnosis

Diagnosis dermatitis atopik lebih banyak didasarkan dari klinis. Kriteria klinis yang dimaksud:

  • Riwayat hiperhidrosis, berada di lingkungan panas dan lembab, bayi yang dirawat dalam inkubator 
  • miliaria kristalina: terdiri atas vesikel miliar (1-2 mm), tanpa tanda inflamasi, mudah pecah dengan garukan, dan terjadi deskuamasi dalam beberapa hari 
  • miliaria rubra: jenis tersering, vesikel miliar atau papulovesikel, di atas dasar eritematosa sekitar lubang keringat, tersebar diskret 
  • miliaria pustulosa: berasal dari miliaria rubra yang vesikelnya berubah menjadi pustul 
  • miliaria profunda: merupakan kelanjutan miliaria rubra, berbentuk papul, mirip folikulitis, dapat disertai pustul 

Diagnosis Banding

  • campak (morbili) 
  • erupsi obat morbiliformis 
  • eritema toksikum neonatorum 
  • folikulitis 

Pemeriksaan penunjang

Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus untuk mendiagnosis miliaria. Secara histopatologi, miliaria menunjukkan obstruksi kelenjar keringat parakeratolitik sesuai dengan masing-masing tipe miliaria.
  • Miliaria kristalina: di stratum korneum. 
  • Miliaria rubra/pustulosa: stratum spinosum/mid-epidermis. 
  • Miliaria profunda: di dermo-epidermal junction

Tatalaksana


Tatalaksana miliaria meliputi medikamentosa dan non-medikamentosa.
  • Non-medikamentosa: menghindari banyak berkeringat, pilih lingkungan yang lebih sejuk dan sirkulasi udara yang cukup. Mandi air dingin dengan memakai sabun. Memakai pakaian tipis dan menyerap keringat. 
  • Medikamentosa: selalu tentang 3 prinsip: 
    • mengurangi pruritus 
    • menekan inflamasi 
    • membuka retensi keringat 

Terapi topikal yang dapat digunakan diantaranya:

  • liquor faberi 
  • bedak kocok mengandung kalamin, dapat ditambahkan antipruritus (mentol atau kamfer) 
  • lanolin topikal, untuk menghilangkan dan mencegah timbulnya miliaria profunda 

Terapi sistemik diantaranya:


Antihistamin sedatif (lebih dianjurkan pada infantil bayi dan anak) atau yang non sedatif

Tindak Lanjut

Pada umumnya tidak perlu, kecuali mencurigai erupsi morbiliformis akibat alergi obat.

Sumber:
  • Freedberg IM, Elsen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Kast ST, editor. Dalam: Fitzpatrick's Dermatology in general medicine. Edisi ke-6. New York: Mc Graw-Hill, 2003. 
  • Moschella SL, Hurley HJ, editor. Dalam: Dermatology. Edisi ke-3. Philadelphia: WB Saunders Co, 1992. 
  • Paller AS, Mancini AJ, Hurwitz S. Clinical pediatric dermatology. A textbook of skin disorders of childhood and adolescene. Edisi ke-3. Philadelphia: WB Saunders Company, 2006. 
  • Taleb A, Boralevi F. Common transient neonatal dermatitis. Harper J, Oranje AP, Prose N. Textbook of pediatric dermatology. Edisi ke-2. Oxford: Blackwell Science, 2006. 
  • Hurley HJ. Disease of the eccrine sweat gland. Dalam: Bologna JL, Jorizzo JL, Rapini RP, Horn TD, Mascaro JM, Mancini AI, editor. Dermatology. London: Mosby, 2003.